ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
1. Perbedaan Endokrin dan Eksokrin
a. Endokrin
o Berkenaan dengan proses sekelompok sel yang menyekresi ke dalam sirkulasi darah atau limfe suatu zat (misalnya : hormone) yang mempunyai efek spesifik pada jaringan dalam bagian tubuh lainnya. (Kamus Saku Mosby).
o Kelenjar buntu : kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan.Kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya yang di sebut hormone. (Syaifuddin , 2006).
b. Eksokrin
o Berkenaan dengan proses menyekresi ke luar melalui duktus ke permukaan suatu organ atau jaringan atau ke pembuluh darah. (Kamus Saku Mosby).
2. Pengertian dan Fungsi Hormon
Kata hormon berasal dari bahasaYu nani ³hormon´ , yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan, Hormon merupakan bahan kimia yang di sekresikan ke dalam cairan tubuh oleh satu sel atau selelomok sel dan dapat mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain.
Adapun fungsi hormon antara lain:
Membedakan system saraf pusat dan system reproduktif pada janin yang sedang berkembang.
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi dan memelihara system reproduktif
Memelihara lingkungan internal optimal
Melakukan respon korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat
Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringandalam tubuh tertentu
Mengontrol dan merangsang aktivitas kelenjar tubuh
Merangsang pertumbuhan jaringan
Mengatur metabolism, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus
Mempengaruhi metabolism lemak, protein, hidrat arang , vitamin , mineral, dan air
3. Mekanisme Kerja Hormon
Ada dua mekaniame umum yang sangat penting yang menyebabkan timbulnya sebagian besar fumgsi hormon :
ü dengan mengaktifkan system siklik AMP(3¶,5¶. Adenosine monofosfat) dalam sel yang selajutnya akan mengaktifkan banyak fungsi intraselular lain,
ü dengan mengaktifkan gen di dalam sel, yang menyebabkan timbulnya pembentukkan protein intraseluler yang selanjutnya akan memicu timbulnya fungsi sel yang spesifik.
Kedua mekanisme ini dapat di perjelas sebagai berikut:
MEKANISME SIKLIK AMP UNTUK PENGATURAN FUNGSI SEL ±
³KURIR KEDUA´ UNTUK PERANTARAAN HORMON
Sebagian besar hormon memberikan efeknya pada sel, pertama-tama dengan cara membentuk bahan siklik.3¶, 5¶ ± adenosine monofosfat (siklik AMP).Begitu bentuk, bahan siklik AMP akan menyebabkan hormone itu dapat bekerja di dalam sel. Jadi, siklik AMP merupakan bahwa siklik AMP bahan perantara hormone intraseluler.Bahan ini juga seringkali disebut sebagai kurir kedua bagi penengah hrmon tersebut ±³kurir pertama´aadalah hormone perangsang yang pertama.mekanisme siklik AMP dapat di tunjukkan dengan cara yang dipakai oleh hormone-hormon berikut:
1) Adrenokortikotrotein
2) Hormone perangsang tiroid
3) Hormone pelutein
4) Hormone perangsang folikel
5) Vasopressin
6) Hormone paratiroid
7) Glucagon
8) Katekolamin
9) Sekretin
10) Hormone pelepas hipotalamus
Mula-mula hormone perangsang berkaitan dulu dengan reseptor yang´spesifik´ untuk hormon itu, reseptor ini terletak pada permukaan membrane sel target.Sifat khusu dari reseptor ini menentukan hormone mana yang mempengaruhi sel target.sesudah berkaitan dengan reseptor membrane, gabungan hormone dan reseptor ini lalu mengaktifkan enzim protein adenil siklase.Enzim ini juga terdapat dalam membran dan berikatan secara langsung dengan reseptor protein atau yang sangat erat hubungannya dengan reseptor protein itu. Namun, sebagian besar enzim adenil siklase ini menonjol ke permukaan dalam membran masuk sampai disitoplasma dan, bila enzim diaktifkan, maka akan segera menyebabkan perubahan sebagian besar ATP sitoplasma menjadi siklik AMP.
Begitu terbentuk siklik AMP ini didalam sel maka siklik AMP ini akan mengaktifkan enzim yang lain.ternyata, siklik AMP ini biasanya akan mengaktifkan serangkaian enzim. Jadi, dalam hal ini ada enzim yang pertama diaktifkan, dan enzim ini selanjutnya akan mengaktifkan enzim yang lainnya, yang nantinya akan mengaktifkan enzim yang lainnya, yang nantinya akan mengaktifkan enzim yang ketiga, dan begitu selanjutnya.makna dari mekanisme ini adalah dengan hanya sedit molekul adenil siklase dalam membrane sel yang sudah diaktifkan dapat mengaktifkan lebih banyak lagi molekul enzim yang lain, dan keadaan ini masih dapat mengaktifkan beberapa kali lagi sebagian besar molekul enzim ketiga, dan begitu selanjutnya. Dengan cara inilah, walaupun hormone yang bekerja pada permukaan sel itu hanya sedikit saja namun ternyata hormone itu sudah dapat memulai terjadinya serangkaian tenaga pengaktif yang sangat akut diseluruh sel.
Kerja spesifik yang terjadi sebagai suatu respon terhadap siklik AMP yang terjadi didalam sel target tergantung pada sifat struktur intraselular, beberapa sel yang mempunyai serangkaian enzim dan sel ini juga mempunyai enzim yang lain. Oleh karena itu, berbagai fungsi terjadi dalam berbagai sel target- beberapa fungsi tersebut antaralain:
1) Memulai sintesis bahan kimia intraselular yang spesifik
2) Menyebabkan konntraksi atau relaksasi otot
3) Memulai terjadinya sekresi oleh sel
4) Mengubah permeabilitas sel
5) Dan banyak lagi efek yang mungkin terjadi
Jadi, sel tiroid yang dirangsang oleh siklik AMP akan membenntuk hormon metabolic tiroksin dari triiodotironin, sedangkan bahan siklik AMP yang sama dalam sel adrenokortikal akan menyebabkan timbulnya sekresi hormon steroid adrenokortika;l. sebaliknya, bahan siklik AMP ini mempengaruhi sel-sel epitel tubulus renal dengan cara meningkatan permeabilitas tubulus terhadap air.
Peran ion kalsium dan³kalmodulin´ sebagai system kurir kedu. Ada sitem kurir kedua lain yang juga bekerja sebagai suatu respon terhadap masukknya ion kalsium kedalam sel.masukknya kalsium mungkin dimulai oleh adanya fenomena elektrik yang membuka saluran-saluran kalsium pada membran atau dengan cara interaksi reseptor pada membrane ysng juga membuka saluran kalsium.
Sewaktu memaasuki sel, ion kalsium berkaitan dengan suatu protein yang disebut kalmodulin.protein ini mempunyai empat sisi kalsium yang terpisah; dan bila tiga atau empat sisi ini telah berikatan dengan kalsium, maka timbul perubahan yang mengaktifkan kalmodulin, menimbulkan pengaruh multiple didalam sel dengan cara yang sama dengan fungsi siklik AMP. Contohnya, ikatan tersebut akan mengaktifkan banyak enzim lainnya yang merupakan bantuan bagi enzim-enzim yang sudah diaktifkan oleh siklik AMP sebelumnya,jadi merupakan factor tambahan untuk reaksi metabolisme intraselular.salah satu fungsi spesifik dari kalmodulin adalah mengaktifkan miosin kinase yang selanjutnya akan langsung bekerja pada miosin yang terdapat dalam otot polos yang akhirnya menyebabkan timbulnya kontraksi otot polos. Konsentras normal ion kalsium diseluruh sel tubuh kira-kira 10-7sampai 10-8 milimol perliter, dan jumlah ini sebenarnya tidak cukup untuk mengaktifkan sistem kalmodulin.Namun, bila konsentrasi ion kalsium bertambah sampai setinggi 10-6sampai 10-5 milimol perliter, maka sudah cukup untuk menimbulkan ikatan sehingga kalmodulin dapat bekerja didalam sel. Jumlah ini hampir sama dengan perubahan jumlah ion kalsium yang dibutuhkan oleh otot rangka yang dipakai untuk mengaktifkan troponin C, yang selanjutnya menyebabkan timbulnya kontraksi otot rangka. Dalam hal ini yang menarik adalah fungsi dan struktur protein dalam troponin C sangat mirip dengan fungsi dan struktur protei dari kalmodulin. lain(atau³kurir kedua´) yang terdapat didalam sel. Dua dari bahan perantara ini adalah :
1) Siklik gianosin monofosfat, yang merupakan nukleotida fungsinya sangat mirip dengan fungsi siklik AMP, hanya saja bahan ini lebih banyak mengandung bahan dasar guanin daripada adenin dan bahan ini dapat mengaktifkan berbagai susunan enzim.
2) Inositol trifosfat, yang terbentuknya juga sebagai suatu respon terhadap pengikatan hormone dengan reseptor yang spesifik yang terdapat pada membrane sel, dan bahan ini juga masih tetap dapat mengaktifkan enzim-enzim yang lain.
Akhirnya, mungkin banyak, prostaglandin juga berfungsi sebagai bahan kurir kedua.bahan ini merupakan rangkaian ikata lipid yang sangat erat berkaitan satu sama lain dan banyak ditemukan diseluruh sel tubuh. Ada ratusan fungsi pengatur sel yang berbeda oleh prostaglandin yang telah dipostulasikan, walaupun sebagian besar fungsi ini masih menunggu adanya penelitian yang definitive.
Makna dari sistem kurir kedua multipel didalam sel adalah bahwa asetiap kurir ini dapat mengatur fungsi sel yang saling terpisah, sehingga memungkinkan berbagai cara kerja seel.
KERJA HORMON STEROID PADA GEN DALAM MENIMBULKAN SINNTESIS
PROTEIN
Makna penting kedua dari kerja hormon-khususnya hormone steroid yang disekresikan oleh korteks adrenal,ovarium,dan testis adalah menyebabkan timbulnya sintesis protein pada sel target ; dan selanjutnya protein ini berfungsi sebagai enzim atau sebagai protein pengangkut yang sifatnya mengaktifkan fungsi sel yang lain. Rangkaian peristiwa dari fungsi steroid itu adalah:
a) Hormone steroid memasuki sitoplasma sel, dan didalam sitoplasma hormone berikatan dengan reseptor protein spesifik.
b) Ikatan reseptor protein/hormone selanjutnya berdifusi kedalam atau diangkat kedalam inti.
c) Ikatan ini selanjutnya mengaktifkan proses transkripsi dari gen-gen yang spesifik untukmembentuk RNA kurir.
d) RNA kurir berdifusi kedalam sitoplasma untuk kemudian meningkatkan proses transkripsiyang terjadi didalam ribosom untuk membentuk protei baru.
Sebagai contoh, aldosteron, yang merupakan salah satu hormon yang disekresikan oleh korteks adrenal, memasuki sitoplasma sel-sel tubulus ginjal, yang mengandung reaeptor protein yang spesifik. Oleh karena itu, didalam sel ini akan terjadi rentetan peristiwa diatas. Sesudah kira-kira 45 menit kemudian, didalam akan meningkatkan reabsorbsi natriumdari tubulus dan sekresi kalium kedalam tubulus. Jadi, ada perlambatan waktu mulainya kerja hormone steroid yakni 45 menit dan perlambatan ini dapat sampai beberapa jam atau bahkan dapat sampai beberapa hari dan kemudian baru akan tercapai kerja yang penuh, dimana hal ini merupakan gejala yang berbeda dengan kerja yang sangat cepat dari hormone-hormon derivat peptida dan asam amino, misalnya vasopresin dan norepinefrin.
4. Negative FeedbackMechanism (Mekanisme UmpanBalik Negative)
Merupakan suatu proses di mana hormon mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnya.manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan.Kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negative. Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memcu pelepasan hormon.Misalnya, peningkatan ACTH dari kelenjar pituitary anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal , menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak.Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormone dan dikonrol melalui system umpan balik. Pelepasan insulin dari Pulau Langerhans di pancreas didorong oleh kadar glukosa dalam darah.
5. Hormon ± hormon yang Dihasilkan oleh Kelenjar Endokrin dan Fungsinya
Hipotalamus
Sebagai pusat tertinggi system kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral ( hormonal ) dan saraf. Hormone yang dihasilkan sering disebut factor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormone hipotalamus anterior sedangkan control terhadap hipofisis posterior berlangsung melalui kerja saraf. Hormon-hormon hipotalamus:
1) ACRH : Adenocortico Releasing Hormon
ACIH : Adenocortico Inhibiting Hormon
2) TRH : Tyroid Releasing Hormon
TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
3) GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon
4) PTRH : Paratyroid Releasing Hormon
PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon
5) PRH : Prolaktin Releasing Hormon
PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon
6) GRH : Growth Releasing Hormon
GIH : Growth Inhibiting Hormon
7) MRH :Melanosit Releasing Hormon
MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Kelenjar Hipofisis( Master of Gland )
a) Hipofisis Anterior
· Hormon Pertumbuhan ( GH ): menyebabkan pertumbuhan hampir seluruh sel dan jaringan tubuh.
· Adenokortikotropin ( ACTH ): menyebabkan korteks adrenal mensekresi hormon-hormon adrenokortikal
· hormon Perangsang Titoid ( TSH ): menyebabkan kelenjar tiroid mensekresi tiroksin dan triidotironin.
· Hormon Perangsang Folikel( FSH ): menyebabkan pertumbuhan folikel dalam ovarium sebelum ovulasi, , meningkatkan pembentukan sperma di dalam testis.
· Hormonpelutein : berperan penting dalam proses ovulasi , juga menimbulkan sekresi hormon kelamin wanita oleh ovarium dan testosteron.
b) Hipofisis Posterior
· Hormon Antidiuretik ( ADH ) / vasopresin : menyebabkan ginjal menahan air sehingga meningkatkan jumlah air dalam tubuh ; juga pada konsentrasi yang tinggi, akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah di seluruh tubuh dan menaikan TD.
· Oksitosin : membuat uterus berkontraksi selama proses persalinan , juga mungkin membantu pengeluaran bayi ; juga membuat sel-sel mioepitelial dalam payudara berkontraksi
Korteks Adrenal
o Kortisol ( Glukokortikoid ) :Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara lain dalam metabolisme glukosa ( glukosaneogenesis ) yang meningkatkan kadar glukosa darah, metabolisme protein , keseimbangan cairan dan elektrolit, inflamasi dan imunitas , dan terhadap stressor.
o Aldosteron ( mineralokortikoid ) :Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Selanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung. Defisiensi mineralokortikoid ( penyakit Adison¶s ) mengarah pada hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syok. Kelebihan mineralokortiktoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemiamengeluarkan air susu dari payudara sewaktu bayi menghisap
Kelenjar Tiroid
§ Tiroksin dan triiodotironin : meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam hamper semua sel tubuh , jadi meningkatkan tingkat metabolisme tubuh umum.
§ Kalsitonin : memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi tingkat metabolisme tubuh umum.
Fungsi Hormon-hormon tiroid yang lain:
ü Memegang peranan penting dalam peetumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
ü Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
ü Efek kronotropik dan inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung
ü Merangsang pembentukan sel darah merah
ü Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolism.
ü Bereaksi sebagai antagonis kalsium.
Pulau Langerhans Kelenjar Pankreas
o Insulin : memacu masuknya glukosa ke dalam seluruh sel tubuh , dimana cara ini mengatur kecepatan metabolism dari hamper semua karbohidrat. Efek anabolik insulin:
v Pada hepar
- Meningkatkan sintesa dan opemyimpanan glukosa
- Menghambat glikogeolisis, glukoneogenesis, dan ketogenesis
- Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di hepar
v Pada otot
- Meningkatkan sintesa protein
- Meningkatkan transportasi asam amino
- Meningkatkan glikogenesis
v Pada jaringan lemak
Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
Meningkatkan penyimpanan trigliserida
Menurunkan lipolisis
o glukagon : meningkatkan pelepasan glukosa dari hati masuk ke sirkulasi cairan tubuh. Glukagon meningkatkan glikogenolisis ( pemecahan glikogen menjadi glukosa ) dan meningkatkan glukoneogenesis. Dalam metabolisme lemak , glikagon meningkatkan lipolisis.
Kelenjar Gonad
o Ovarium
- Estrogen : merangsang perkembangan organ kelamin wanita, payudara, dan berbagi sifat kelamin sekunder.
- Progesteron : merangsang sekresi cairan uterus oleh kelenjar endometrium uterus, juga membantu meningkatkan perkembangan aparatus sekretorik payudara, mempersiapkan tubuh untuk menerima kehamilan dan merupakan syarat mutlak untuk konsepsi dan implantasi.
o Testis
- Testosteron : merangsang pertumbuhan organ kelamin pria, juga meningkatkan perkembangan sifat-sifat kelamin sekunder pria.
Kelenjar Paratiroid
· Parathormon : Mengatur konsentrasi ion kasium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur :
- absorpsi kalsium dari usus
- ekskresi kalsium oleh ginjal
- pelepasan kalsium dari tulang
- menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran sel
Plasenta
o gonadotropin korion manusia (HCG) : meningkatkan pertumbuhan korpus luteum dan sekresi estrogen dan progesteron oleh korpus luteum.
o estrogen : meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan beberapa jaringan janin.
o progesteron : mungkin meningkatkan perkembangan beberapa jaringan dan organ janin , membantu meningkatkan perkembangan aparatus sekretorik dari payudara ibu.
o somatotropin manusia : mungkin meningkatkan pertumbuhan beberapa jaringan janin serta membantu perkembangan payudara ibu.
YULAN YULIANA 2C 09120
yang di medulla adrenal ko ga dibahas ? bukannya menghasilkan hormon juga tuh ? (epinefrin dan noradrenalin)
BalasHapus